Rabu, 19 Januari 2011

DEKONSTRUKSI




Pengantar
         Dekonstruksi menjadi nafas dari teori-teori Postrukturalisme;
         Ciri khas postrukturalisme adalah dekonstruksi, yakni strukturalisasi sekaligus penyempurnaan terhadap sifat-sifat laten strukturalisme;
STRUKTURALIS
POSTRUKTURALIS (DEKONSTRUKSI
PERANAN PEMBACA
RESEPSI PEMBACA
Struktur Teks
Interteks
perempuan
Feminis
Cerita dan penceritaan
Naratologi postrukturalis


n  Fungsi utama post(modernisme/strukturalisme) adalah mendekonstruksi kekuatan laten subjek kultural, yakni subjek-subjek hegemonis yang terus menerus mengkondisikan marginalitas;
n  Memberi ‘bentuk’ bagi konsep Posmodernisme
n  Kritik atas bangunan ‘teks’ dalam modernisme
n  Kritik itu dengan metode ‘dekonstruksi’; yakni pembongkaran atas ‘teks’
n  Dekonstruksi (yang digunakan Derrida) adalah dekonstruksi atas teks. Mengapa?

Pengertian Dekonstruksi
n  Dekonstruksi (Derrida) adalah penolakannya terhadap logosentrisme dan fonosentrisme yang secara keseluruhan melahirkan oposisi biner dan cara berpikir lainnya yang bersifat hierarkis dikotomis;
n  Kecenderungan oposisi biner adalah unsur yang pertama merupakan pusat, asal usul, dan prinsip, yang lain sekunder, marginal, manifestasi dan pelengkap.
n  Secara leksikal ‘de’ berarti penurunan, pengurangan, dan penolakan;
n  Jadi, dekonstruksi merupakan cara-cara pengurangan terhadap suatu intensitas konstruksi (gagasan, bangunan, dan susunan yang sudah baku bahkan universal);
n  Dekonstruksi ----kemudian---menjadi pembongkaran atau penghancuran struktur;
n  Julia Kristeva menyebut dekonstruksi sebagai gabungan antara hakikat destruktis dan konstruktif;
n  Dekonstruksi ---tidak---bermakna negatif, karena tetap bertujuan konstruksi;
n  Dekonstruksi adalah cara membaca teks sebagai strategi;
n  Teks, tidaklah sekedar tulisan, melainkan semua pernyataan kultural, sebab keseluruhan pernyataan tersebut adalah teks yang dengan sendirinya sudah mengandung nilai-nilai, prasyarat, ideologi, kebenaran, dan tujuan-tujuan tertentu

Ikhwal Dekonstruksi
n  Awalnya adalah Derrida yang berupaya membongkar kesadaran dominasi teks –subyektivitas versus objektivitas, dsb-;
n  Dalam Of Grammatologi (1967), gramme artinya tulisan; awalnya untuk membongkar tradisi metafisika Barat seperti fenomenologi Husserlian, Strukturalisme Saussurean, psikoanalisis Freudian dan Lacanian, dsb;
n  Muaranya adalah Nietzsche dalam usahanya memberikan makna baru terhadap prinsip sebab akibat, dimana sebab adalah pusat dan akibat adalah minor;
n  (1967), gramme artinya tulisan; awalnya untuk membongkar tradisi metafisika Barat seperti fenomenologi Husserlian, Strukturalisme Saussurean, psikoanalisis Freudian dan Lacanian, dsb;
n  Muaranya adalah Nietzsche dalam usahanya memberikan makna baru terhadap prinsip sebab akibat, dimana sebab adalah pusat dan akibat adalah minor;

Asumsi Dasar dekosntruksi:
n  Bahwa setiap teks yang ‘mapan’(lihat logika penghadap-hadapan teks) bersem-bunyi kepentingan dominasi di dalamnya.
n  Dalam setiap reproduksi teks (kata) dalam masyarakat, sesungguhnya bersembunyi relasi kuasa di dalamnya.
n  Kritik atas setiap totalitarianisme pemikiran; entah Marxisme, materialisme, dsb.
n  Lahirlah konsep decentering, struktur tanpa pusat dan tanpa hierarki;
n  Decentering dilakukan dengan memahami dan mengkaji sesuatu yang semula dianggap kurang penting (catatan kaki, tokoh sekunder, dsb) sehingga seluruh isi teks dan semesta sosial sampai pusat bergeser;
n  Dekonstruksi---membongkar sistem hierarki, sistem logika yang sudah dianggap baku--.

Arti Makna dalam Dekonstruksi
n  Makna –menurut Derrida---tidak dengan sendirinya hadir dalam suatu lambang;
n  Lambang mempersoalkan sesuatu yang bukan dirinya, tapi (bisa jadi) mewakili sesuatu yang lain;
n  Makna selalu hadir dalam rangkaian penanda, dimana makna tidak mungkin tertangkap secara keseluruhan, sebab bahasa bersifat diskursif –sambung menyambung-;
n  Makna selalu tertanggung dan tertunda yang harus dan dihasilkan kembali. MENGAPA?
n  Karena bahasa bukan sesuatu yang stabil (dalam strukturalisme), melainan permainan penandaan yang selalu terbuka untuk ‘kritik;

Cara Kerja Dekonstruksi:
n  Melalui pembacaan ganda atas teks, yakni;
            1. Mengajukan termininologi teks yang bersifat binner
            2. Memperlihatkan kelemahan-kelemahan dalam teks
n  Apa yang mau ditemukan oleh Dekonstruksi;
            1. teks yang bersifat egaliter; tanpa relasi kuasa di dalamnya.
            2. memberikan alternatif teks tanpa dominasi
n  Kritik atas dekonstruksi; benarkah dalam setiap dekontsruksi tidak melahirkan konstruksi baru yang juga bisa bersifat binner
n  Jangan-jangan dalam tiap dekonstruksi berusaha melahirkan ‘konstruksi’ baru yang berkeinginan menjadi ‘kuasa’ baru.
Problem Based Learning
n  Coba diskusikan bagaimana anda menemukan bentuk dekosntruksi dalam konsep-konsep dibawah ini;
  1. Perempuan
  2. Kolonialisme;
  3. Pahlawan;
  4. Kebudayaan;
  5. Tokoh;
  6. Pendidikan;
  7. Karya Sastra;
  8. ds

Tujuan Dekonstruksi
n  Dekonstruksi adalah penolakan terhadap adanya satu pusat;
n  Caranya, terus menerus berusaha melepaskan diri, sekaligus mencoba menemukan pusat-pusat baru;
n  Menurut Derrida, dalam menemukan pusat baru, subjek akan terlibat dengan adanya satu pusat, tapi kesadaran akan pusat plural, bukan tunggal;
n  Pusat –dalam konteks ini- pusat adalah fungsi, bukan realitas atau makhluk lain;

1 komentar:

  1. bisakah dicantumkan daftar literaturnya?
    topik dekonstruksi ini sangat menarik.. thanks before.

    BalasHapus