Pengantar
• Dekonstruksi menjadi nafas dari teori-teori Postrukturalisme;
• Ciri khas postrukturalisme adalah dekonstruksi, yakni strukturalisasi sekaligus penyempurnaan terhadap sifat-sifat laten strukturalisme;
STRUKTURALIS | POSTRUKTURALIS (DEKONSTRUKSI |
PERANAN PEMBACA | RESEPSI PEMBACA |
Struktur Teks | Interteks |
perempuan | Feminis |
Cerita dan penceritaan | Naratologi postrukturalis |
n Fungsi utama post(modernisme/strukturalisme) adalah mendekonstruksi kekuatan laten subjek kultural, yakni subjek-subjek hegemonis yang terus menerus mengkondisikan marginalitas;
n Memberi ‘bentuk’ bagi konsep Posmodernisme
n Kritik atas bangunan ‘teks’ dalam modernisme
n Kritik itu dengan metode ‘dekonstruksi’; yakni pembongkaran atas ‘teks’
n Dekonstruksi (yang digunakan Derrida) adalah dekonstruksi atas teks. Mengapa?
Pengertian Dekonstruksi
n Dekonstruksi (Derrida) adalah penolakannya terhadap logosentrisme dan fonosentrisme yang secara keseluruhan melahirkan oposisi biner dan cara berpikir lainnya yang bersifat hierarkis dikotomis;
n Kecenderungan oposisi biner adalah unsur yang pertama merupakan pusat, asal usul, dan prinsip, yang lain sekunder, marginal, manifestasi dan pelengkap.
n Secara leksikal ‘de’ berarti penurunan, pengurangan, dan penolakan;
n Jadi, dekonstruksi merupakan cara-cara pengurangan terhadap suatu intensitas konstruksi (gagasan, bangunan, dan susunan yang sudah baku bahkan universal);
n Dekonstruksi ----kemudian---menjadi pembongkaran atau penghancuran struktur;
n Julia Kristeva menyebut dekonstruksi sebagai gabungan antara hakikat destruktis dan konstruktif;
n Dekonstruksi ---tidak---bermakna negatif, karena tetap bertujuan konstruksi;
n Dekonstruksi adalah cara membaca teks sebagai strategi;
n Teks, tidaklah sekedar tulisan, melainkan semua pernyataan kultural, sebab keseluruhan pernyataan tersebut adalah teks yang dengan sendirinya sudah mengandung nilai-nilai, prasyarat, ideologi, kebenaran, dan tujuan-tujuan tertentu
Ikhwal Dekonstruksi
n Awalnya adalah Derrida yang berupaya membongkar kesadaran dominasi teks –subyektivitas versus objektivitas, dsb-;
n Dalam Of Grammatologi (1967), gramme artinya tulisan; awalnya untuk membongkar tradisi metafisika Barat seperti fenomenologi Husserlian, Strukturalisme Saussurean, psikoanalisis Freudian dan Lacanian, dsb;
n Muaranya adalah Nietzsche dalam usahanya memberikan makna baru terhadap prinsip sebab akibat, dimana sebab adalah pusat dan akibat adalah minor;
n (1967), gramme artinya tulisan; awalnya untuk membongkar tradisi metafisika Barat seperti fenomenologi Husserlian, Strukturalisme Saussurean, psikoanalisis Freudian dan Lacanian, dsb;
n Muaranya adalah Nietzsche dalam usahanya memberikan makna baru terhadap prinsip sebab akibat, dimana sebab adalah pusat dan akibat adalah minor;
Asumsi Dasar dekosntruksi:
n Bahwa setiap teks yang ‘mapan’(lihat logika penghadap-hadapan teks) bersem-bunyi kepentingan dominasi di dalamnya.
n Dalam setiap reproduksi teks (kata) dalam masyarakat, sesungguhnya bersembunyi relasi kuasa di dalamnya.
n Kritik atas setiap totalitarianisme pemikiran; entah Marxisme, materialisme, dsb.
n Lahirlah konsep decentering, struktur tanpa pusat dan tanpa hierarki;
n Decentering dilakukan dengan memahami dan mengkaji sesuatu yang semula dianggap kurang penting (catatan kaki, tokoh sekunder, dsb) sehingga seluruh isi teks dan semesta sosial sampai pusat bergeser;
n Dekonstruksi---membongkar sistem hierarki, sistem logika yang sudah dianggap baku--.
Arti Makna dalam Dekonstruksi
n Makna –menurut Derrida---tidak dengan sendirinya hadir dalam suatu lambang;
n Lambang mempersoalkan sesuatu yang bukan dirinya, tapi (bisa jadi) mewakili sesuatu yang lain;
n Makna selalu hadir dalam rangkaian penanda, dimana makna tidak mungkin tertangkap secara keseluruhan, sebab bahasa bersifat diskursif –sambung menyambung-;
n Makna selalu tertanggung dan tertunda yang harus dan dihasilkan kembali. MENGAPA?
n Karena bahasa bukan sesuatu yang stabil (dalam strukturalisme), melainan permainan penandaan yang selalu terbuka untuk ‘kritik;
Cara Kerja Dekonstruksi:
n Melalui pembacaan ganda atas teks, yakni;
1. Mengajukan termininologi teks yang bersifat binner
2. Memperlihatkan kelemahan-kelemahan dalam teks
n Apa yang mau ditemukan oleh Dekonstruksi;
1. teks yang bersifat egaliter; tanpa relasi kuasa di dalamnya.
2. memberikan alternatif teks tanpa dominasi
n Kritik atas dekonstruksi; benarkah dalam setiap dekontsruksi tidak melahirkan konstruksi baru yang juga bisa bersifat binner
n Jangan-jangan dalam tiap dekonstruksi berusaha melahirkan ‘konstruksi’ baru yang berkeinginan menjadi ‘kuasa’ baru.
Problem Based Learning
n Coba diskusikan bagaimana anda menemukan bentuk dekosntruksi dalam konsep-konsep dibawah ini;
- Perempuan
- Kolonialisme;
- Pahlawan;
- Kebudayaan;
- Tokoh;
- Pendidikan;
- Karya Sastra;
- ds
Tujuan Dekonstruksi
n Dekonstruksi adalah penolakan terhadap adanya satu pusat;
n Caranya, terus menerus berusaha melepaskan diri, sekaligus mencoba menemukan pusat-pusat baru;
n Menurut Derrida, dalam menemukan pusat baru, subjek akan terlibat dengan adanya satu pusat, tapi kesadaran akan pusat plural, bukan tunggal;
n Pusat –dalam konteks ini- pusat adalah fungsi, bukan realitas atau makhluk lain;
bisakah dicantumkan daftar literaturnya?
BalasHapustopik dekonstruksi ini sangat menarik.. thanks before.