Pada periode ini, keadaan perang mempengaruhi penciptaan sastra dalam permasalahan dan gayanya. Penulis menjadi realistis menghadapi kehidupan, sinis dan ironis terhadap keadaan yang tak menyenangkan yang melanggar rasa kemanusiaan. Sastrawan sebagai anggota masyarakat, maka mereka mencerminkan semuanya itu dalam karya-karya sastranya.
Para sastrawan periode ini, umumnya mulai menulis pada permulaan tahun 40-an. Masa produktif angkatan ini antara 1943-1953, sesudah itu kekuatannya melemah. Dalam arti, sesudah itu sastrawan angkatan ini jarang menulis meskipun ada juga beberapa yang masih menulis sampai sekarang. Tapi karya-karya yang muncul dari angkatan ini sudah meredup.
I. Ciri-Ciri Intrinstik dalam Periode Angkatan `45
A. Ciri-Ciri Struktur Estetik
1. Puisi :
a. Puisi bebas, tak terikat pembagian bait, jumlah baris, dan persajakan (rima);
b. Gayanya ekspresionisme;
c. Aliran gaya realism;
d. Pilihan kata (diksi) untuk mencerminkan pengalaman batin yang dalam dan untuk intensitas arti; mempergunakan kosakata bahasa sehari-hari sesuai dengan aliran realisme;
e. Bahasa kiasan yang dominan metafora dan simbolik; kata-kata, frasa, dan kalimat-kalimat ambigu menyebabkan arti ganda dan banyak tafsir;
f. Gaya sajaknya prismatic dengan kata-kata yang ambiguitas dan simbolik hubungan baris-baris dan kalimat-kalimatnya implicit;
g. Gaya pernyataan pikiran berkembang (nantinya gaya ini berkembang menjadi gaya sloganis); dan
h. Gaya ironi dan sinisme menonjol.
2. Prosa :
a. Banyak alur sorot balik, meski ada alur lurus;
b. Digresi dihindari, alurnya padat;
c. Perwatakan/ penokohan: analisis fisik tidak dipentingkan, yang ditonjolkan analisis kejiwaan, tetapi tidak dengan analisis langsung, melainkan dengan cara dramatik: dengan arus kesadaran dan cakapan antar tokoh;
d. Gaya ironi dan sinisme makin banyak digunakan; dan
e. Gaya realism dan naturalism, menggambarkan kehidupan sewajarnya, secara mimetic.
B. Ciri-Ciri Ekstra Estetik
1. Puisi :
a. Individualism menonjol, dalam arti, kesadaran kepada keberadaan diri pribadi terpancar dengan kuat dalam sajak-sajak periode ini;
b. Mengekspresikan kehidupan batin/ kejiwaan manusia lewat peneropongan batin sendiri;
c. Mengemukakan masalah kemanusiaan umum (humanism universal) tampak jelas, seperti tentang kesengsaraan hidup, hak-hak asasi manusia;
d. Masalah kemasyarakatan: mengemukakan kepincangan dalam masyarakat, seperti gambaran perbedaan menyolok antara golongan kaya dan miskin; dan
e. Filsafat eksistensialisme mulai dikenal.
2. Prosa:
a. Mengemukakan masalah kemasyarakatan, diantaranya kesengsaraan kehidupan, kemiskinan, kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, perbedaan kaya dan miskin, eksploitasi manusia oleh manusia;
b. Mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal: kesengsaraan karena perang, tak adanya perikemanusiaan dalam perang, pelanggaran hak asasi manusia, ketakutan-ketakutan manusia, impian perdamaian dan ketentraman hidup;
c. Mengemukakan pandangan hidup dan pikiran-pikiran pribadi untuk memecahkan suatu masalah; dan
d. Latar cerita pada umumnya latar peperangan, terutama perang kemerdekaan melawan Belanda, meskipun ada juga latar perang menentang Jepang. Di samping itu, juga latar kehidupan masyarakat sehari-hari.
II. Kekurangan dan Kelebihan Periodisasi Angkatan `45
A. Kekurangan Periodisasi Angkatan `45 :
1. Pada angkatan `45, karya sastra yang muncul umumnya bersifat patriotik, sehingga karya sastra yang temanya bukan patriotik tidak begitu dikenal;
2. Tidak mengetahui persepsi pembaca pada masa itu;
3. Tidak mengetahui kritik yang muncul untuk tiap-tiap karya sastra (novel,dll) yang ada pada masa itu;
4. Rancunya penempatan pengarang dan karya sastra pada periode tersebut dikarenakan beberapa pengarang yg masih produktif di beberapa periode berikutnya;
5. Karya sastra yang berisi tentang kritikan untuk pemerintah pada masa itu tidak diterbitkan (tidak dipopulerkan);
6. Pada masa sebelum kemerdekaan banyak karya sastra yang dibatasi perkembangannya;
7. Karya sastra yang tidak berbahasa nasional (berbahasa daerah) tidak dimasukkan dalam periode ini.
B. Kelebihan Periodisasi Angkatan `45 :
1. Karya sastra angkatan `45 masih populer pada masa itu hingga sekarang;
2. Memudahkan pembaca selanjutnya untuk melakukan penelitian (pencarian) karya-karya sastra yang ada pada periodisasi `45;
3. Banyak karya sastra yang menumbuhkan jiwa kebangsaan dan rasa nasionalisme;
4. Pada periode ini, banyak pengarang yang sudah berani melahirkan karya-karya sastra yang bebas dan tidak terikat pada konvensi, misalnya dari segi rima, bait, isi, dll.
III. Penulis dan Hasil Karya Sastra Angkatan '45
A. Sastra Indonesia
1. Chairil Anwar
a. Krawang-Bekasi
b. Persetujuan dengan Bung Karno
c. Cerita buat Dien Tamaela
d. Isa
e. Tuti Artic
f. Senja di Pelabuhan Kecil
g. Cintaku Jauh di Pulau
h. Datang Dara Hilang Dara
i. Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Kerikil Tadjam, 1946)
j. Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan benyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselubung semangat yang tak bisa mati
Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup baru merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Kerikil Tadjam, 1946)
k. Persetujuan dengan Bung Karno
l. Siap Sedia
m. Cerita buat Dien Tamaela
n. Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu...
o. Isa
p. Senja di Pelabuhan Kecil
q. Cintaku Jauh di Pulau
r. Sorga
2. Asrul Sani
a. Mantra
Raja dari batu hitam
Dibalik rimba kelam
Naga malam
Mari kemari !...
b. Surat dari Ibu
c. Pengakuan
d. Bola Lampu
e. Sahabat Saya Cordiaz
f. Si Penyair Belum Pulang
g. Perumahan bagi Fadjria Novari
h. Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat
i. Museum
j. Panen
3. Rivai Apin
Kebebasan
Diatas hancuran tembok yang kuruntuhkan
Berdiri aku atas kuda putihku, gaya dan jaya...
4. Idrus
a. Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (cerpen,1948)
b. Aki (1949)
c. Perempuan dan Kebangsaan
d. Kejahatan Membalas
e. Dengan Mata Terbuka
f. Hati Nurani Manusia
5. Pramoedya Ananta Toer
a. Bukan Pasar Malam (1951)
b. Di Tepi Kali Bekasi
c. Gadis Pantai
d. Keluarga Gerilja (1951)
e. Mereka jang Dilumpuhkan (1951)
f. Perburuan (1950)
g. Tjerita dari Blora (1963)
h. Kranji dan Bekasi Jauh
i. Blora
j. Subuh
k. Percikan Revolusi
l. Gulat di Jakarta
m. Korupsi
n. Midah, Si Manis Bergigi Emas
o. Cerita dari Jakarta
p. Mencari Anak yang Hilang (cerpen)
6. Mochtar Lubis
a. Tidak Ada Esok (novel, 1951)
b. Djalan Tak Ada Udjung (1958)
c. Si Djamal dan Cerita-Cerita Lain(kumpulan cerpen, 1950)
d. Harimau-Harimau! (1977)
e. Senja di Jakarta (novel, 1970; di Inggriskan Claire Holt dengan judul Twilight in Jakarta)
f. Tanah Gersang (novel, 1966)
g. Perempuan
h. Teknik Mengarang (1951)
i. Teknik Menulis Skenerario Film (1952)
j. Harta Karun (cerita anak, 1964)
k. Judar Bersaudara (cerita anak, 1972)
l. Penyamun dalam Rimba (cerita anak, 1972)
m. Manusia Indonesia (1977)
n. Berkelana dalam Rimba (cerita anak, 1980)
o. Kuli Kontrak (kumpulan cerpen, 1982)
p. Bromocorah (kumpulan cerpen, 1983)
7. Achdiat K. Mihardja
a. Atheis - 1958
b. Kumpulan Polemik Kebudayaan
c. Drama kanak-kanak berjudul “Bentrokan dalam Asrama”
d. Keretakan dan Ketegangan
e. Kesan dan Kenangan
8. Trisno Sumardjo
a. Katahati dan Perbuatan (kumpulan puisi, 1952)
b. Terjemahan karya W. Shekespeare: Hamlet, Impian di Tengah Musim, Macbeth, Raja Lear, Romeo dan Julia, Saudagar Venezia, dll.
c. Cita Teruna
d. Rumah Raja
e. Rumah Raja
f. Wajah-Wajah yang Berubah
g. Topeng
9. M. Balfas
a. Lingkaran-Lingkaran Retak (kumpulan cerpen, 1978)
b. Si Enoh Buta (cerpen)
10. Utuy Tatang Sontani
Drama :
a. Suling (1948)
b. Awal dan Mira – drama satu babak (1962)
c. Bunga Rumah Makan
Karya yang lainnya :
a. Tambera (1952)
b. Manusia Iseng
c. Sayang Ada Orang Lain
d. Di Langit Ada Bintang
e. Saat yang Genting
f. Selamat Jalan Anak Kufur
11. Sitor Situmorang
a. Pangeran
b. Lagu Gadis Itali
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli
Sajak :
a. Surat Kertas Hijau
b. Dalam Sajak
c. WajahTak Bernama
d. Zaman Baru
Drama :
a. Jalan Mutiara
Cerpen :
a. Pertempuran-Pertempuran Salju di Paris
12. Aoh K. Hadimadja
Zahra
13. M. H. Rustandi Kartakusuma
a. Prabu dan Putri
b. Merah Semua Putih Semu
c. Lagu Kian Menjauh (skenario film)
d. Rekaman dari Tujuh Daerah (kumpulan puisi)
e. Paradise Lost
Di atas ubun-ubunmu
Dan keturunanmu
Terbeku buah khuldi...
14. Walujati
a. Pujani (roman)
b. Sajak buat Anak yang Takkan Lahir
Rahim yang tak hendak lagi menampung
Dada yang tak hendak lagi menumpah
Anak yang tak akan bernaung…
15. S. Rukiyah
a. Tandus (kumpulan puisi)
b. Kejatuhan dan Hati (roman)
16. Suwarsih Djojo Puspito
Roman :
a. Buiten het Gareel
b. Marjanah
Cerpen :
a. Tujuh Cerita Pendek
b. 4 Serangkai
17. Barus Siregar (1951)
Busa Di Laut Hidup (kumpulan cerpen)
18. Zuber Usman
Sepanjang Jalan dengan Beberapa Citra (kumpulan cerpen, 1953)
19. S. K. Muljadi
Kuburan (kumpulan cerpen dan sajak)
20. Soleh Sastrawinata
Kisah Sewajarnya (kumpulan cerpen,1952)
21. S. Mundingsari
Jayawijaya (roman,1952)
22. Muh. Dimyati / Badruz Zaman
Manusia + Peristiwa (kumpulan cerpen,1951)
23. R. Soetomo
Mega Putih (sajak,1950)
24. Rustam. St. Palindih
a. Mekar Bunga Majapahit (sandiwara,1949)
b. Cendera Mata (1950)
c. Lutung Kasarung (1949)
25. P. Sengojo / Suripman
a. Mencari Angin (sajak)
…Aku yang merasa tenang dalam kegirangan yang meresap dari pohon dihadapan…
b. Pecahan Bertebaran (esai, 1952-53-54)
26. Muhammad Ali Maricar
Kumpulan cerpen, sajak, dan sandiwara :
a. Pudjangga Baru
b. Zenith
c. Mimbar Indonesia
d. Gelanggang / Siasat
e. Konfrontasi
f. Indonesia
g. Hitam atas Putih
h. Kepada Gadis Cintawati
…
dan orang ini
yang mengembung_mengempis
mengisi hari
akan meyerah kepada mati
27. Dodong Djiwapradja
a. Gema Suasana (sajak)
b. Nyanyian Pagi Hari
…
Alam tempat istri-istri setia
Yang menuang teh buat suaminya
…
28. Harjadi S. Hartowardojo
a. Luka Bayang (sajak)
b. Kumpulan Sajak-Sajak 1950-1953 (1964)
c. Anjing Makan Akar Kayu
…
Dansa, hai !
Melangkah, hai !
berputar dalam lingkaran
berbaris
Tangan berkepit-kepitan
Sahut hormati beta punya lagu :
Asa-asu bukae hau baat
…
29. Sutan Takdir Alisjahbana
a. Dian yang Tak Kunjung Padam (prosa)
b. Layar Terkembang (prosa)
30. Sutomo Djauhar Arifin
Andang Teruna (prosa)
31. Dajoh
Pahlawan Minahasa (prosa)
32. Hamidah
Kehilangan Mestika (prosa)
33. N. St. Iskandar
Hulubalang Raja (prosa)
34. A. Dt. Madjoindo
Si Cebol Rindukan Bulan (prosa)
35. Abdoel Moeis
Salah Asuhan (prosa)
36. Selasih
Kalau Tak Untung (prosa)
37. Suman H. S
a. Kawan Bergelut (prosa)
b. Mencari Pencuri Anak Perawan (prosa)
38. Paulus Supit
Kasih Ibu (prosa)
39. I Gusti Njoman Pandji Tisna
a. I Swasta (prosa)
b. Setahun di Bedahulu (prosa)
40. Amir Hamzah
Nyanyian Sunyi (kumpulan puisi)
41. H. B. Jasin
Gema Tanah Air (kumpulan puisi)
42. Usmar Ismail (1943-1947)
Puntung Berasap (kumpulan puisi)
43. Usman Awang
Gelombang (kumpulan puisi)
44. Masuri S. N
a. Warna Suasana (kumpulan puisi)
b. Awan Putih (kumpulan puisi)
45. A. Samad Said
Liar di Api (kumpulan puisi)
46. Hajati
Bunga Matahari dan Melati (kumpulan puisi)
47. Josha
Merana (kumpulan puisi)
48. M. A. S
Puisi :
a. Padi Hampa
b. Diatas Tirtaraya
c. Guna Apa Kekayaan
d. Saat Kilaf
49. B. M
Gurindam
50. Muljadi S. K
a. Seminar Kasih (kumpulan puisi)
b. Sepantun Kupu
c. Rabuk
d. Isolasi
51. Musi
a. Waktu (kumpulan puisi)
b. Tak Putus Asa
52. Aj. Mustafa SA. M
Diri Pelupa (kumpulan puisi)
53. Rahmat
Kejauhan (kumpulan puisi)
54. Raif
Kenangan Lama (kumpulan puisi)
55. Rajati
Insyaflah (kumpulan puisi)
56. Ravo
a. Sunyi (kumpulan puisi)
b. Gilingan Reda Hidup
57. Riff
a. Tak Sampai Hatiku (kumpulan puisi)
b. Nanti
58. Soegiri
Getaran Jiwa (kumpulan puisi)
59. M. Thalib
Kukira (kumpulan puisi)
60. Lily
Permulaan Hidup
61. Mundingsari
Puisi :
a. Rekomba
b. Awas Anjing Galak
62. Nila Kusuma
Bukan Pilihannya (cerpen)
63. Rijono Pratikto
Pelaut
64. Ragawa
Cerpen :
a. Belokan Nasib
b. Pesan yang Penghabisan
c. Sumpah Sinta
65. A. Subijanto
Si bisu (cerpen)
66. Siarisaputra
Laki-Laki (cerpen)
67. J. Wanto
Dua Patah Kata (cerpen)
B. Sastra Cina Peranakan dalam Bahasa Melayu Angkatan ’45
1. Pow Kioe An
Si Nona Merah (1949)
2. Choong Lion Soen
Menanti Fadjar Menjingsing (1947)
3. Wen Chiao
Tjinta dan Pengorbanan (1949)
4. Liem Poen Kie
a. Swimi Iblis (1950)
b. Tikoengan Dosa (1949)
5. Tan Hong Boen
Melani, Mutiara dari Djokdjakarta (1949)
6. Soe Lie Piet
a. Dewi Kintamani (1954)
7. Tan Sioe Tjhay
a. Puteri Bungsu (1950)
b. Asrama di Balik Mega (1950)
c. Tanda Tangan Palsu (1950)
d. Wanita Guerilla (1949)
8. Monaiho
Oh Dasar Proentoengankoe (1949)
9. Im Yang Giok
Oedjan_Grimis di Siang Hari (1949)
10. Tan Mo Goan
Doenia Terbalik...! (1949)
11. Lauw Tian Bie
Pendekar Djikaloe (1949)
12. Ong Ping Lok
Cikadoet dan Mengoental...Doenia (1948)
13. Tjan Khing Yong
Tjung Yung dalam Bahasa Indonesia (1956)
14. Nio Joe Lan
a. Tiongkok Poenya Nasib (1946)
b. Sastera Indonesia-Tionghoa (1962)
15. Armijn Pane
Djinak-Djinak Merpati (Hantu Perempuan)
16. Njoo Cheong Seng
a. Karena Hati Mati, Karena Mata Buta (teater, 1931)
b. Sjorga Boekan Sjorga tidak dengan Melinda (Beografie-Romans-Ketjil, 1945-1949, 1950)
17. Kwee Kek Beng
Doea Poeloe Tahoen Sebagai Wartawan (1922-1947, 1948)
18. Tio Tek Hong
Kenang-Kenangan Riwajat Hidoep Saja dan Keadaan di Djakarta dari Tahoen 1882 Sampai Sekarang (1959).
C. Sastra Daerah Angkatan ‘45
1. Bambang Sudjiman
Uripe Kramalejo Ing 5 Zaman (diterbitkan di majalah Penebar Semangat, Desember 1955)
2. Tjantrik Gn. Bromo
Uwas-Tiwas, Tatang-Tutug
3. Sri Hadidjojo
a. Serat Gerilja Solo
b. Prijaji Saka Transmigrasi dan Tugas Luhur
4. S. Kadarjono
a. Nebus
b. Swarga Ginawe Ayu
c. Sampjuh
5. Senggono
Kembang Kantil
6. Sunarno Siswo Rahardjo
Sinta
7. Sukandar S. G
Sunaring Katresnan
8. Widi Widajat
a. Deawet Aju
b. Rubedaning Donja
9. Ani Asmara
Anteping Katresnan
10. Harjowirogo
Djawi Kanda dan Djawi Hiswara
11. Widi Widajat
Jawa Espres di Surabaya (roman pelipur wuyung, 1949)
Daftar Pustaka
Salmon, Claudine, 1985. Sastra Cina Peranakan dalam Bahasa Melayu. Jakarta: Balai Pustaka.
Rosidi, Ajib, 1994. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Surabaya: Ruang Baca Sastra Indonesia Universitas Airlangga.
Google.wikipedia.id
Damono, S. Djoko. Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur. Surabaya: Perpustakaan Universitas Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar