Rabu, 19 Januari 2011

Unsur-Unsur Drama



Unsur-Unsur Yang Membina Struktur Drama
         Tema dan Amanat
         Penokohan (Karakterisasi, Perwatakan)
         Alur (Plot)
         Setting
         Dialog
         Tikaian atau Konflik (tidak semua pakar sepakat)
Tema
         Penulis drama bukan semata-mata mencipta, tetapi bersifat ideologis
         Penulis menyuguhkan persoalan kehidupan manusia (lahir dan batin)
         Mencipta sebagai bentuk pengungkapan ekspresif atau impresif dari pengalaman estetik akibat adanya interkomunikasi estetik
         Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama di dalam karya sastra, baik yang terungkap secara tersurat maupun tersirat, jadi bukan pokok persoalannya.
         Ingat, tema tidak sama dengan pokok masalah/topik
Amanat
         Amanat dalam drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada publiknya
         Teknik penyampaian pesan tersebut bersifat langsung maupun tidak langsung (tersurat, tersirat, simbolik)
         Jika tema dalam drama merupakan ide sentral yang menjadi pokok persoalannya, maka amanat merupakan pemecahannya
Penokohan
         Penokohan adalah proses menampilkan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam suatu pementasan lakon
         Penokohan harus mampu menciptakan citra tokoh, OKI tokoh-tokoh harus dihidupkan


         Watak tokoh dapat terungkap lewat:
            a. Tindakan/lakuan
            b. Ujaran/cakapan
            c. Pikiran, perasaan, dan kehendak
            d. Penampilan fisiknya
            e. Apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dikehendaki  tentang dirinya, atau tentang orang lain
3 Dimensi Tokoh
         Dimensi Fisiologis:
            a. Usia
            b. Jenis kelamin
            c. Keadaan tubuh
            d. Ciri-ciri badaniah
         Dimensi Sosiologis
            a. Status sosial
            b. Pekerjaan, jabatan, peranan dlm masyarakat
            c. Tingkat pendidikan
            d. Kehidupan pribadi
            e. Pandangan hidup, agama, ideologi
            f. Aktivitas sosial
         Dimensi Psikologis
            a. Mentalitas
            b. Temperamen
            c. Kecerdasan
4 Jenis Tokoh Peran Watak Yang Merupakan Anasir Keharusan Kejiwaan:
         Tokoh Protagonis:
            peran utama, merupakan pusat atau sentral cerita


         Tokoh Antagonis:
            peran lawan, ia suka menjadi musuh atau penghalang tokoh protagonis yang menyebabkan timbulnya konflik
         Tokoh Tritagonis:
            peran penengah, bertugas menjadi pelerai, pendamai atau pengantar protagonis dan antagonis
         Tokoh Peran Pembantu:
            Peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi, tetapi ia diperlakukan untuk membantu menyelesaikan cerita
Alur
Alur dramatik:
Aristoteles                                                      Gustav Freytag
(Klasik)                                                                        (Modern Konvensional)
-------------------------------                                 -----------------------------------
I. Protasis.......................                                 Exposition................    (1)
II. Epitasio......................                                 Complication...........    (2)
III. Catastasis..................                                 Climax.......................  (3)
...............                                 Resolution.................  (3) A
IV. Catastrophe..............                                 Conclution.................  (4)
                                                                                    Catastrophe...............  (4) A
                                                                                    Denoument...............  (4) B
Setting
         Latar dalam lakon tidak sama dengan panggung, tetapi panggung merupakan perwujudan atau visualisasi dari setting
         Setting mencakup 3 aspek penting:
            a. Aspek waktu
                        - fable-time (waktu cerita)
                        - narrative-time (waktu penceritaan)
            b. Aspek ruang
            c. Aspek suasana
Dialog
         Cakapan antar tokoh
         Terdiri dari dialog dan monolog
         Monolog dibedakan menjadi 3 macam
            a. Berbicara seorang diri: membicarakan hal-hal yang telah lampau, disebut monolog
b. Berbicara seorang diri, tetapi ditujukkan kepada pembaca/penonton, disebut aside
            c. Berbicara seorang diri, membicarakan hal-hal yang akan datang disebut solilokui
Fungsi Dialog dalam Lakon
         Memberi informasi
         Membangun perwatakan
         Menggerakkan alur
         Membantu nada dasar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar