Pengantar
n Post (sesudah), kolonial (colonia, tanah pertanian atau pemukiman;
n Secara etimologis, kolonial tidak mengandung arti penjajahan, penguasaan,pendudukan dan konotasi eksploitasi;
n Konotasi negatif muncul seduah terdapat interaksi yang tidak seimbang antara pribumi dan pendatang;
n (teori) Postkolonialisme –terinspirasi- Frantz Fanon (seorang psikiater) yang mengembangkan analisis yang sangat cermat mengenai dampak psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan oleh kolonialisasi;
n Menurut Fanon, melalui dikotomi kolonial, penjajah-terjajah, wacana oriental telah melahirkan alienasi dan marginalisasi psikologis yang sangat dasyat.
n Perspektif ini di dunia Anglo Amerika dirintis oleh Edward W. Said lewat Orientalisme (1978), seterusnya ada Gayatri C. Spivak, Homi K. Bhabha dan Derrida.
Ikhwal Postkolonialisme
n Teori Postkolonial adalah teori yang digunakan untuk menganalisis berbagi gejala kultural, seperti: sejarah, politik, ekonomi, sastra, dsb, yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropa modern;
n Gejala-gejala kultural –terkandung—dalam berbagai teks studi mengenai dunia timur, yang ditulis oleh para orientalis yang disebut sebagai teks-teks oriental.
n Visi postkolonial –bukan pada interest pengarang- melainkan menelusuri pola-pola pemikiran kelompok orientalis dalam rangka membangun superioritas Barang dan imperioritas Timur;
n Sasaran visi postkolonial adalah subjek kolektif intelektual Barat, kelompok oriental.
n Secara definitif, postkolonial lahir seduah kebanyakan negara-negara terjajah memperoleh kemerdekaannya;
n Teori postkolonial mencakup seluruh khasanah nasional yang pernah mengalami kekuasaan imperial;
n Contoh, Sastra Amerika merupakan prototipe postkolonial sejak abad ke-18 untuk membedakan dengan sastra Inggris;
n Dus, postkolonial relevan untuk menyebutkan kritik lintas budaya sekaligus wacana yang ditimbulkan.
Tema-Tema Poskolonial
n Aspek kebudayaan: politik, ideologi, agama, pendidikan, sejarah, etnisitas, bahasa, sastra dsb;
n Aspek praktis: perbudakan, pendudukan, pemindahan penduduk, pemaksaan bahasa, invansi kultural, dsb.
n Teori Poskolonial bersifat multidisiplin sekaligus sebagai studi kultural;
n Ada 3 pengertian:
1. Abad berakhirnya imperium kolonial di seluruh dunia;
2. Segala tulisan yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman kolonial;
3. Teori-teori yang digunakan untuk menganalis masalah-masalah pascakolonialisme
Semangat Postkolonialisme
n Menggeser dominasi teks kolonial –yang bias kultural-
n Menawarkan teori baru sebagai antitesis sehingga kebudayaan lokal tidak terserap dalam paradigma universal yang dominan;
n Mengapa harus ada antitesis atas teks kolonial:
1. Deskripsi dan analisis teks-teks oriental bersifat berat sebelah,
2. Pengetahuan tentang timur tidak pernah menjadi asli, sebab yang menceritakan penuh kepentingan;
3. Dibalik objektivitas bersembunyi pikiran Barat;
4. Edward Said menyebut bahwa teks orientalis sebagai teks-teks PREDATORIS yang secara perlahan menghisap kekuatan bangsa Timur;
5. Orientalisme akhirnya bukan sekedar pengetahuan melainkan KEKUASAAN
Karya Sastra Postkolonial
n Postkolonial adalah teori untuk mendekonstruksi narasi kolonial;
n Sastra postkolonial dilahirkan untuk menghadirkan perspektif baru di luar mainstream dominan kolonial;
n Sistem yang dimiliki dalam karya sastra tidak dengan sendirinya menyediakan pemahaman langsung pembaca;
n Hakikat kreatif imajinatif karya sastra dengan bahasa kias, metafora, dan kontradiksi—sastra menjadi tempat (mudah) bersembunyi kepentingan ideologis;
n 4 alasan mengapa karya sastra dianggap tepat dianalisis melalui teori postkolonial:
1. Sebagai gejala kultural sastra menampilkan komunikasi antara pengirim dan penerima, sebagai mediator antara masa lampau dan masa sekarang;
2. Karya sastra menampilkan problematika kehidupan, emosionalitas dan intelektualitas, fiksi dan fakta, karya sastra adalah masyarakat itu sendiri;
3. Karya sastra tidak terikat oleh ruang dan waktu, kontemporaritas adalah manifestasinya yang paling signifikan;
4. Berbagai masalah yang dimaksudkan dilukiskan secara simbolis, terselubung sehingga tujuan-tujuan yang sesungguhnya tidak kelihatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar