Rabu, 19 Januari 2011

“JACQUES DERRIDA”




RIWAYAT HIDUP
Dilahirkan tahun 1930. pernah belajar di Ecole Norma Superieure. Pada masa mudanya pernah manjadi anggota Partai Komunis Prancis. Tahun 1967 ia menrbitkan 3 buku sekaligus. Tahun 1972 terbit 3 buku lagi. Tahun 1973 ia menerbitkan pendahuluan tentang karangan E.de Condillac, seorang filsuf Prancis abad ke-18. tahun 1974 menerbitkan buku yang bentuknya Glass (setiap halaman terdiri dari atas dua kolom: yang kiri berisi komentar atas teks Hegel, dan yang kanan menganalisa teks Jean Genet, sastrawan Prancis). Buku ini dapat dibaca dari kiri ke kanan dengan menggabungkn dua teks di atas.

Tahun 1976 menerbitkan buku yang bentuknya Eperons, yang terdiri dari di Venesia. Buku ini memberi teks dalam 4 bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Italia.. Tahun 1987-1993 ia menerbitkan buku-buku yang berisi tentang kritik terhadap karya Heidegger.

                        Sejak 1974 Derrida sudah aktif dalam kegiatan penelitian pengajaran filsafat, oleh sebab itu hampir semua karanganya berisi komentar atas pengarang filsuf, ilmiwan, sastrawan dalam bentuk yang khusus, sebab dengan cara itu pemikiranya dapat berkembang. Dengan mengomentari teks-teks tersebut ia menyajikan teks baru. Ia menyusun teksnya sendiri dengan membongkar teks-teks lain. Dengan demikian ia berusaha melabihi teks-teks itu sendiri. Prosedur ini disebut deconstruction (pembongkaran).

PEMIKIRAN FILOSOFIS
n  Heidegger dan Levinas adalah dua sumber inspirasi penting bagi filasafat Derrida, terutama Heidegger.
n  Pemikiran Derrida merupakan radikalisasi filsafat Heidegger. Ia mengembangkan pemikiran heidegger dengan mngkritik dan mempermasalahkan pemikiranya.
n  Bagi Derrida filsafat tidak dapat dipertentangkan dengan ilmu pengatahuan, melainkan keduanya merupakan hal yang sama karena keduanya berakar pada rasionalitas yang sama.
n  Derrida tidak sependapat dengan anggapan metafisika “Ada  yang hadir pada dirinya” justru karena kehadiran timbul dari efek atau bekas,dia sebatulnya memutarbalikkan keadaan dengan memikirkan kehadiran dalam rangka jaringan tanda yang menunjukkan yang satu kepada yang lain. Tanda yang dimaksud adalah bekas. Bekas sebetulnya bukan efek, malinkan penyebab utama. Derrida menolak tegas transendental karena dianggap dapat merusak makna yang sebenarnya.Dia juga menolak pembedaan antara tanda dan simbol
n  Derrida bermaksud mangadakan suatu “deskontruksi” (pembongkaran) terhadap metafisika
n  Derrida berpendapat bahwa kehadiran tidak emrupakan suatu instansi independen yang mendahului tutursn dan tulisan kita, tetapi sebaliknya ditampilkan dalam tuturan dan tulisan kita, dalam tanda yangkita pakai.
n  Derrida ingin mengubah logilogi (ilmu tentang perkataan atau bahasa lisan) menjadi gramatologi (ilmu tentang huruf-huruf, inskripsi, tuliasn)
n  Derrida juga berpendapat bahwa setiap macam bahasa, termasuk bahasa lisan menurut kodratnya adalah tuliasan sehingga ia ingin memeriksa filsafat bukanya dengan ‘suara lantang” melainkan denagn tulisanya.
n  Konsep dasar yang paling penting bagi Derrida adalah difference (sama seperti trace atau bekas). Tidak pernah dijadikan obyek ilmu pengetahuan, sebab tidak tertangkap dengan kahadiran yang merupakan suatu perandaian dalam ilmu pengetahuan.
n  Differance di artikan juga dalam 4 konsep, yaitu :
1.   Menunjuk kepada apa yang menunda kehadiran. Difference adalah proses penundaan yang tidak didahului oleh suatu kesatuan.
2. Gerak yang endifesensi-asikan (akar bersama bagi semua oposisi antara konsep-konsep separti misalnya : inderawati-rasional, intuisi-representasi, alam-kultur)
3. Produksi semua perbedaad yang merupakan syarat untuk timbulnya setiap makna dan setiap struktur.
4. Dapat menunjukkan juga berlangsunganya perbedaad antara “Ada dan adaan”.
n  Difference tidak boleh dubayangkan sebagai “asal-usul” karena dengan adanya tekstualitas tidak mengizinkan untuk menggap perbedaan-perbadaan sebagai akibat-akibat suatu asal-usul yang identik dengan dirinya sendiri tidak mungkin diatasi dan disintesakan dalam suatu identitas terakhir.
n  Filsafat Derrida secara radikal bersifat berhingga. Dalam pemikiranya tidak ada tempat untuk suatu dimensi tak berhingga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar